Protes UKT Naik, Ratusan Mahasiswa UB Demo Didepan Rektorat

Di Posting : 22 Mei 2024
Penulis : Agus Prasetyo
Kategori :
Bagikan :

Foto : Prokota.com

MALANG|PROKOTA.COM – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Resah Universitas Brawijaya (UB) menggelar aksi demontrasi Rabu (22/5/2024).

Aksi dilakukan para mahasiswa lantaran mereka menolak kenaikan uang kuliah tunggal atau UKT.

Aksi ini merupakan bentuk kemarahan para mahasiswa atas kebijakan Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024.

Soalnya, akibat aturan baru itu, kampus-kampus di berbagai wilayah memiliki dasar untuk menaikkan UKT.

Ratusan massa aksi itu sengaja fokus untuk memenuhi halaman gedung rektorat Universitas Brawijaya.

Adapun mereka menuntut kepastian dan jaminan pendidikan tinggi dapat diakses oleh semua kalangan.

Terlebih lagi aksi seiring melejitnya biaya uang kuliah tunggal atau UKT di kampus tersebut. “Aksi ini kami lakukan karena tidak ada hasil yang memuaskan dari audiensi bersama kampus soal kenaikan UKT ,” ujar Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya Satria Naufal pada awak media.

Satria menceritakan sebelum aksi, mereka sudah menggelar audiensi dengan kampus terkait persoalan UKT.

Kesimpulannya sejumlah mahasiswa keberatan karena UKT di UB naik.

Mengingat belum ada solusi dari kampus, mahasiswa memutuskan lalu turun ke jalan untuk menyuarakan sejumlah tuntutan.

Adapun dalam aksi para mahasiswa ada tujuh tuntutan :

1. Menuntut Kemendikbudristek mencabut Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024.

2. Menuntut rektorat untuk mendesak Kemendikbudristek mencabut Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024.

3. Menuntut rektorat merevisi Peraturan Rektor Nomor 40 Tahun 2020 terkait sistem penurunan dan pengangsuran UKT.

4. Menuntut transparansi nominal anggaran dan alokasi dana bantuan mahasiswa kepada rektorat.

5. Menuntut rektorat memberikan transparansi pada aktualisasi dana anggaran bantuan pada sibaku dan alasan penolakanya.

6. Menuntut pihak rektotrat melakukan perpanjangan durasi pengajuan terhadap sistem bantuan keuangan sampai 28 Mei 2024.

7. Menuntut pihak rektorat merevisi penetapan 12 golongan UKT dengan melibatkan mahasiswa atau membuka penjaringan aspirasi publik dan menjadikannya bahan pertimbangan.

Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor II UB Muhammad Ali Safaat bertemu dengan para mahasiswa yang menggelar demi.

Ali mengatakan pihaknya akan berusaha memenuhi tuntutan.

Hanya saja, Satria menilai kampus tak bisa berjanji memenuhi poin dua dan tujuh. “Poin 2 akan disampaikan rektor, poin 7 tidak bisa dijamin karena akan disampaikan juga ke rektor. Sisanya berani dijamin. Di poin 6 sempat alot dan berdebat,” Beber Satria.

Satria pun mengancam akan ada aksi lanjutan yang lebih besar. Hal ini akan dilakukan apabila pihak kampus tidak memenuhi tuntutan para mahasiswa.

Satria juga berharap Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dapat merespons dan mengatasi soal polemik naiknya UKT.

Apabila Kementerian Pendidikan tak dapat menyelesaikan persoalan itu, mahasiswa akan mengkampanyekan agar Nadiem mundur dari jabatannya.

“Kampanye itu dilakukan akan di media sosial dengan tagar #ReformasiPendidikanTinggi #TurunkanUKTAtauNadiemYangTurun,” tandas Satria. (Gus)

Di Posting : 22 Mei 2024

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga