Literasi Mahasiswa tentang Pengedalian Tembakau Perlu Ditingkatkan

Di Posting : 24 Maret 2021
Penulis : Doddi Risky
Kategori :
Bagikan :

Foto : Prokota.com

MALANG PROKOTA.Com – Program Pengabdian Masyarakat Akademisi Ilmu Komunikasi Lintas Kampus yang digagas IKB LSPR Jakarta dengan 15 dosen dari 15 kampus masih berlanjut. Hari ini (24/3) kelompok 2 mengumumkan pemenang Lomba Konten Digital Pengendalian Tembakau.

Program ini di dukung sepenuhnya oleh Southeast Asia Tobacco Control Aliance (SEATCA).

Program pengmas kolaboratif yang dimulai pada 6 Maret lalu, dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 5 dosen dari 5 kampus. Kelompok 2 sendiri terdiri dari dosen kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Universitas Al-Azhar Indonesia-Jakarta (UAI), Universitas Islam Arsyad Al-Banjari-Banjarmasin (UNISKA Banjarmasin), Universitas Sebelas Maret-Surakarta (UNS), dan Universitas Islam Indonesia-Yogjakarta (UII).

“Proses lomba produksi konten digital sendiri digelar sejak 11 maret lalu. Dimulai dengan pembekalan kepada 43 mahasiswa dari 5 kampus yang menjadi kelompok 2. Lalu penilaian pada konten digital para peserta dilakukan pada 21 maret.” jelas Monika Sri Yuliarti ketua juri lomba konteh digital Pengendalian Tembakau. “Produk konten digital yang masuk meliputi poster, dan video yang diunggah di platform digital.” kata Dosen Komunikasi UNS tersebut.

Lebih lanjut Monika menyebutkan para pemenang terpilih adalah Defita Dwinusa Cindana dari UII, Iqbal Maulana Astika Winardi dari UMM, Danny Kunto Wibisono dari UAI, Muhammad Fazrur Farizqidari UMM, dan Danny Kunto Wibisono dari UAI. Kepada pemenang akan diberikan penghargaan uang tunai dan sertifikat.
“Ya, masih perlu evaluasi,” komentar Irwa Zarkasi dosen UAI, salah satu juri.

“Masih ada peserta yang memunculkan gambar ataupun ilustrasi rokok dan kegiatan merokok. Konten tersebut langsung kami gugurkan.”

Sebenarnya dalam pembekalan sudah diberitahukan syarat-syarat konten yang boleh disertakan. Tidak boleh ada gambar atau ilustrasi rokok dan apalagi kegiatan merokok. Berbagai komentar pelaksanaan pengmas ini disampaikan oleh masing-masing tim kelompok 2.

“Tapi kami cukup senang ya karena hasil pre test dan post test saat pembekalan, kami menemukan adanya peningkatan kesadaran peserta atau mahasiswa akan pentingnya pengendalian tembakau,” tambah Marhaeni Fajar Kurniawati, anggota juri dan tim pengmas dari UNISKA Banjarmasin.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, salah satu pemateri dan tim pengmas, Masduki dosen UII menyampaikan harapannya bahwa program ini berlanjut. Ading, panggilan Masduki yang aktif memperjuangkan reformasi iklan tembakau di media penyiaran ini optimis bahwa literasi pengendalian tembakau di kalangan mahasiswa cukup strategis. “Mahasiswa adalah sasaran utama produk tembakau. Oleh karena itu perlu berpikir kritis terhadap upaya-upaya promosi produk tembakau.” kata Ading.

Berbagai komentar positif ini juga diamini oleh Frida Kusumastuti dosen komunikasi UMM yang menjadi ketua kelompok 2.

“Ya, ada beberapa ide untuk kelanjutan program ini yang telah kami diskusikan. Yang jelas, peran akademisi komunikasi masih bisa dimaksimalkan untuk mendukung upaya SEATCA dalam isu pengendalian tembakau.” tutup Frida mengakhiri rilis yang dikirim ke media. (fri/riz)

Di Posting : 24 Maret 2021

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga