MALANG | PROKOTA.COM – Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Universitas Islam Malang (Unisma) mengadakan Sekolah Legislatif pada 26-27 Mei 2025, bertema “Membangun Legislatif Berbasis Aspirasi dan Partisipasi”.

Acara yang berlangsung di Gedung B KH. Hasyim Asy’ari Lantai 7 ini diikuti oleh perwakilan DPM dari seluruh fakultas di Unisma.

Ketua DPM Unisma, Muhammad Hafizh Al-Hakim, dalam sambutannya menjelaskan, “Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman legislatif di kalangan mahasiswa, terutama anggota DPM. Kami ingin menyamakan visi dan meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan serta mengelola aspirasi mahasiswa secara efektif dan terstruktur.”

Hari pertama Sekolah Legislatif menghadirkan dua narasumber: Hasan Abdillah, M.Pd, anggota DPRD Kota Malang, dan M. Fahruddin Andriyansyah, Wakil Dekan Fakultas Hukum Unisma. Keduanya menyampaikan materi tentang struktur dan fungsi legislatif di lingkungan mahasiswa serta peraturan yang mengatur organisasi kemahasiswaan di Unisma.

“Kami ingin membekali mahasiswa dengan pemahaman yang komprehensif tentang peran legislatif dalam organisasi mahasiswa. Ini penting agar mereka bisa menyusun kebijakan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi mahasiswa,” kata Fahruddin.

Fahruddin juga menjelaskan regulasi organisasi mahasiswa yang diatur dalam Peraturan Rektor Unisma Nomor 132/L.16/U.III/PK/2016. Ia menekankan peran vital DPM dalam menyaring aspirasi mahasiswa dan menyusun kebijakan.

“DPM harus mampu menjadi saluran aspirasi mahasiswa yang efektif, sehingga keputusan yang diambil benar-benar mewakili kepentingan seluruh mahasiswa,” tambahnya.

Sekolah Legislatif ini juga menjadi ajang koordinasi antar DPM fakultas untuk menyusun sistem legislasi yang tidak hanya formal, tapi juga substansial dalam memperjuangkan aspirasi mahasiswa. Hal ini diharapkan dapat memperkuat peran legislatif sebagai pilar demokrasi di kampus.

“Kami ingin para anggota DPM memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana seharusnya organisasi mahasiswa bekerja untuk mewujudkan demokrasi yang lebih partisipatif,” ujar Hafizh.

Pada hari kedua, H. Ahmad Tamrin, S.H.I., M.H., anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, menjadi pemateri utama. Ia membahas “Tri Fungsi Legislatif”, yaitu legislasi, pengawasan, dan representasi, serta penerapan fungsi legislatif di organisasi mahasiswa.

Tamrin, yang berpengalaman sebagai anggota DPRD, berbagi ilmu praktis tentang bagaimana struktur legislatif dapat diterapkan di kampus.

“Fungsi legislatif yang saya jalankan di DPRD sangat relevan dengan fungsi legislatif di kampus. Kalian harus dapat menjalankan tiga fungsi utama tersebut: membuat regulasi yang jelas, mengawasi pelaksanaan program, dan menjadi suara mahasiswa yang mendorong perubahan,” jelas Tamrin.

Tamrin menekankan pentingnya fungsi pengawasan terhadap lembaga eksekutif kampus seperti BEM dan pentingnya fungsi representasi dalam menyuarakan aspirasi mahasiswa.

“Jangan hanya menjadi formalitas, tapi lakukan pengawasan yang konstruktif. BEM perlu dievaluasi kinerjanya agar dapat benar-benar bekerja sesuai tujuan yang telah ditetapkan,” tegas Tamrin.

Materi ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi organisasi kemahasiswaan, seperti rendahnya pemahaman terhadap peran legislatif dan minimnya partisipasi aktif mahasiswa.

“Saya berharap para peserta dapat memahami betul fungsi legislatif dan mengimplementasikannya dalam kehidupan berorganisasi di kampus,” tambahnya.

Dengan kegiatan ini, DPM Unisma berharap mahasiswa dapat memperkuat kapasitas kelembagaan dan individu mereka dalam menjalankan fungsi legislatif, serta mendorong partisipasi aktif dalam membangun demokrasi kampus yang lebih baik, transparan, dan responsif terhadap aspirasi mahasiswa.

“Melalui pemahaman yang mendalam, kami ingin mahasiswa Unisma menjadi pemimpin yang kritis dan bertanggung jawab dalam menciptakan perubahan positif di kampus,” tutup Hafizh.