SURABAYA | PROKOTA.COM – Sri Untari Bisowarno, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, mengungkapkan bahwa Nuzulul Quran dan santunan anak yatim serta janda yang digelar DPD PDI Perjuangan Jatim melalui Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) pada Jum’at (21/03) kemarin, bukan hanya sekedar seremoni.

Kegiatan yang berlangsung di halaman kantor DPD, Jalan Raya Kendangsari Industri nomor 57 Surabaya tersebut dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Quran yang dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada 250 anak-anak yatim, piatu dan sekira 50 ibu tunggal (janda) yang hadir.

Turut hadir dalam acara tersebut, segenap anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya dan DPRD Jatim, pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim dan tamu spesial Gus Muwafiq yang mengisi tausiyah keagamaan.

Menurut Untari, gelaran acara tersebut merupakan bentuk syukur sekaligus kepedulian Partai terhadap anak-anak yatim. Sabtu, (22/03/2025)

Acara yang rutin digelar tiap tahun itu juga merupakan bentuk cinta dan bakti PDI Perjuangan pada rakyat kecil.

“Itu yang jadi arahan bagi kita tiap tahun di laksanakan. Bukan cuma seremonial, tapi berbakti pada rakyat kecil untuk bisa membuat PDI Perjuangan senantiasa dicintai masyarakat kecil,” jelas Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim.

Dilanjutnya, sebagai partai wong cilik, PDI Perjuangan tak akan melupakan rakyatnya. Segala pencapaian dan hal yang diperjuangkan tak lain berkat partisipasi rakyat kecil.

“Di momen Ramadhan penuh makna ini, kita mempertegas bahwa politik harus berlandaskan ketaqwaan dan keimanan. Ketika berpolitik, kita harus memahami rambu-rambu yang benar agar hidup selamat,” ujar.

Semangat Nuzulul Quran juga menjadi pengingat akan pentingnya membaca, tak hanya secara tekstual, tetapi juga membaca kondisi masyarakat.

“Kami ingin berbakti kepada rakyat, memahami kebutuhan mereka, dan hadir untuk memberikan solusi. Mari terus berbuat baik dan menebar manfaat bagi sesama,” ajak Sri Untari.

Pada kesempatan itu, Ketua PD Bamusi Jatim, Marhaen Djumadi dalam sambutannya mengatakan, giat Nuzulul Qur’an adalah salah satu upaya untuk terus berbagi, membumikan nilai-nilai Pancasila pada kalayak umum.

“Alhamdulillah, hari ini kita bisa berkumpul di momen Nuzulul Quran. Ini momen tiap tahun kegiatan santunan kurang lebih 250 anak yatim dan 50 janda,” pungkas Marhaen Djumadi, yang juga menjabat sebagai Bupati Nganjuk.