Waktu Sekarang

22 April 2025 15:38
Example 300x600

Tak Hanya Voli Pantai, Pembangunan Proyek Panjat Tebing Senilai 650 Juta Juga Tak Layak Dipakai karena Tidak Standart FPTI

Di Posting : 9 Maret 2025
Penulis : admin
Kategori :
Bagikan :

Foto : Pembangunan Wall Climbing (panjat tebing) di GOR Ken Arok

MALANG | PROKOTA.COM – Pembangunan venue olahraga yang disiapkan untuk tuan rumah Porprov Jatim 2025 di Kota Malang ternyata tak hanya lapangan bola voli pantai saja yang bermasalah.

Tapi kondisi serupa juga dialami venue olahraga panjat tebing (Wall Climbing) yang kebetulan juga dibangun di Gor Ken Arok.

Pembangunan arena panjat tebing standart nasional yang menelan biaya sekitar Rp 650 juta dari APBD Kota Malang tahun 2024 juga terancam tidak bisa dipakai.

Hal ini terjadi lantaran dinding arena panjat tebing yang terbuat dari fiber terlalu tipis. Sehingga tingkat safetynya diragukan bagi keselamatan atlet.

Bahkan informasi yang didapatkan media ini, fiber tipis yang dipasang di venue panjat tebing tersebut menyerupai fiber spek untuk kolam.
Jadi untuk panjat tebing fibernya kurang tebal.

Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan. Sebab pembangunan panjat ini juga bisa dikatakan muspro (buang-buang anggaran).

Ada kesan dalam proses pembangunan venue panjat tebing tersebut perencanaannya kurang matang dan terkesan asal-asalan.

Jurnalis media inipun menelusuri di laman LPSE Kota Malang, pembangunan arena panjat tebing standart nasional ini dikerjakan CV Sembilan Langit.

Alamatnya berada di Dusun Boro Utara, Desa Curungrejo, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Adapun nilai penawarannya sebesar Rp 649.999.377,46. Sedangkan HPS nya sebesar Rp 750 juta.

Terkait tidak standartnya pembangunan venue panjat tebing itu dibenarkan oleh pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Malang.

Venue panjat tebing yang dibangun Disporapar melalui rekanan pihak ketiga CV Sembilan Langit sangat tidak standart lantaran dindingnya terbuat dari fiber tipis.

Bahkan untuk sekedar buat latihan, atlet Porprov Jatim 2025 yang disiapkan untuk FPTI Kota Malang tidak berani untuk melakukan ujicoba.

“Ya karena tidak standart. Untuk sekedar dibuat latihan, atlet kami tidak saya perkenankan. Karena sangat membahayakan. Jadi tidak safety,” ujar Andry selaku Ketua FPTI Kota Malang kepada media ini.

Andry bahkan menceritakan sempat diminta untuk memasang pegangan/point di venue Panjat Tebing tersebut.

Akan tetapi pihaknya menolak karena memang dinding panjat tebing sangat tipis dan membahayakan jika terkena beban berat.
“Patut disayangkan. Dengan anggaran sebesar itu (650 juta), semestinya bisa untuk Wall Climbing yang berstandar nasional yang mewah untuk di Kota Malang,” pungkas Andry.

Dengan kondisi itu, FPTI Kota Malang berharap venue panjat tebing tetap di Kota Malang. Karena masih ada alternatif dua venue panjat tebing di Kota Malang yakni di Politeknik Malang dan USC (Unggul Sport Center).

Seperti diberitakan, pembangunan bola voli pantai yang disiapkan untuk perhelatan Porprov Jatim 2025 senilai Rp 1 miliar lebih juga bermasalah.

Penyebabnya ada kesalahan spek. Pasir pantai yang seharusnya didatangkan oleh CV Gadafa dari Pasuruan ternyata pasir sungai yang dikirim ke lokasi.

Akibatnya hasil verifikasi tim KONI Jatim, lapangan Voli Pantai tersebut tak layak dan tak dapat dipergunakan untuk Porprov Jatim 2025. (tim red/gus)

 

 

banner 400x130
banner 400x130
Example 300x600
banner 400x130
banner 400x130
Di Posting : 9 Maret 2025

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga
© 2018 - 2025 All rights reserved​ | PT. PRO MEDIA CEMERLANG INDONESIA