Waktu Sekarang

8 Desember 2024 19:26

Serangan Fajar itu Politik Dungu, Rocky Gerung Ajak Gen Z Jadi Garda Terdepan Pilih Pemimpin Beretika dan Intelektual Bukan Mengandalkan Warisan Kekuasaan

Di Posting : 23 November 2024
Penulis : Agus Prasetyo
Kategori :
Bagikan :

Foto : Pengamat Politik Rocky Gerung saat menjadi pembicara dalam dialog Gen Z Menolak Politik Dungu di CW Coffee di Simpang Ijen Kota Malang Sabtu Siang (23/11/2024)

MALANG | PROKOTA.COM – Pengamat politik Rocky Gerung mengajak ratusan mahasiswa dan pelajar di Kota Malang untuk menolak atau menghindari terjadinya praktek politik dungu di pilkada serentak 2024.

Hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi narasumber di Acara “Gen Z Menolak Politik Dungu” di CW Coffee Jalan Simpang Ijen no 39 Oro Oro Dowo, Klojen Kota Malang Sabtu siang (23/11/2024).

Dalam acara yang digagas Serikat Guntur Study Club itu, Rocky Gerung mengajak para kaum milenial atau Gen Z menolak politik dungu yang kerap terjadi menjelang pencoblosan di pilkada serentak pada 27 Nopember 2024 mendatang.
“Serangan fajar itu ya politik dungu,” ujar Rocky Gerung disambut tepuk tangan para audiens yang hadir.

Untuk itu, kata Rocky Gerung, dirinya menginginkan Kota Malang sebagai basis kota pendidikan lantaran banyak kampus dan sekolah favorit mampu menciptakan komunitas atau kelompok terpelajar atau intelektual yang mampu mengkonsolidasi akal sehat agar tidak terjerumus dalam praktek-praktek politik dungu.

Semisal lanjut Rocky dalam pilkada serentak ini tidak perlu muluk-muluk targetnya adalah adanya komunitas atau kelompok intelektual yang mampu membentengi masyarakat agar tidak terjadi praktek bagi-bagi uang (istilah serangan fajar) dalam proses pilkada.

Baik itu di level pemilihan gubernur, walikota dan bupati.

“Praktek bagi-bagi amplop yang konotasinya membeli suara itu sejatinya merusak demokrasi,” tutur Rocky.

“Jadi kalau ada yang bagi-bagi amplop saat serangan fajar tangkap saja. Laporkan. Itu sudah cukup untuk membentengi demokrasi saat ini,” ucap pria yang penghobi mendaki gunung ini.

Dalam kesempatan itu, Rocky juga meminta kalangan Gen Z atau millenial dalam memilih seorang pemimpin senantiasa mengedepankan etika dan intelektual serta wawasan yang luas.
“Kalau cuma mengandalkan warisan kekuasaan atau warisan elektabilitas seperti yang dipraktekkan keluarga Mulyono, mendingan ditolak saja,” tegas Rocky Gerung yang disambut gelak tawa dan gemuruh tepuk tangan peserta yang hadir dalam diskusi tersebut.

Rocky juga menekankan kaum muda atau anak muda intelektual yang ada di Kota Malang bisa menjadi garda terdepan dalam menolak pelebaran spektrum korupsi. Sebab korupsi di Indonesia kian menjadi.

Untuk itu, pilihan yang realistis peran Gen Z harus bisa menjadi penekan para penguasa nantinya agar tidak memperlebar spektrum korupsi sudah bagus.

Sementara itu, Ketua Panitia Hengky Bayu Firmansyah menambahkan acara digelar dalam rangka memberikan pendidikan politik bagi Gen Z atau millenial. Sehingga mereka nantinya bisa menjadi garda terdepan dalam menyelamatkan demokrasi di Indonesia. Khususnya di Jawa Timur.

Dipilihnya, Rocky Gerung sebagai narasumber, pria yang akrab dipanggil Bayu ini menegaskan sosok Rocky Gerung saat ini pemikirannya lebih bisa diterima oleh akal sehat dikalangan Gen Z. Meskipun terkadang pemikirannya terkadang dinilai sekelompok orang kontroversial.
“Buktinya kita lihat sendiri target peserta atau audiens sekitar 200 orang membludak jadi 400 orang. Ini menunjukkan pemikiran sosok Rocky Gerung bisa diterima oleh para Gen Z,” tandas Bayu. (gus)

Di Posting : 23 November 2024

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga