MALANG | PROKOTA.COM – Peringatan HUT Ke-79 Korps Brimob Polri Tahun 2024 digelar pertunjukan wayang kulit dengan lakon Anoman Maneges bersama dalang Ki Norhadi Matadi Putro.

Acara dengan tujuan melestarikan kearifan budaya nusantara ini digelar di halaman halaman kantor Mako Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Jatim,Jalan Raya Ampeldento,Pakis,Malang,Sabtu,(16/11/2024)

Dalam pertunjukan wayang kulit yang dihadiri sejumlah perwakilan pejabat daerah, Forkopimcam Pakis,tokoh seniman dan budayawan Kabupaten Malang, FKUB, komunitas serta tokoh masyarakat.

Acara dibuka dengan pertunjukkan tari bapang dan beskalan sebagai tarian sambutan selamat datang.

Selanjutnya, sebelum pertunjukan wayang dimulai, Danyon B Pelopor Satbrimob Polda Jatim AKBP Dwi Warsito menyerahkan secara simbolik gunungan wayang kepada Dalang Ki Norhadi Matadi Putro.

Dalam sambutannya, AKBP Dwi Warsito mengatakan tema “Brimob Presisi Menuju Indonesia Maju” merupakan slogan yang memberikan semangat Brimob untuk bertranformasi menjadi lebih profesional, modern dan berdaya.

Tema HUT Ke-79 Korp Brimob Polri 2024, selaras dengan arah pembangunan bangsa, dimana Brimob mendukung penuh kemajuan bangsa Indonesia dengan

“Penampilan tari topeng pembuka rangkaian giat wayang kulit
memperkuat, memperkokoh pengabdian dan persatuan nusa dan bangsa,” ujar AKBP Dwi Warsito.

Dwi Warsito mengungkapkan pertunjukkan Wayang Kulit tidak hanya hiburan semata.

Akan tetapi juga menjadi momen refleksi atas perjalanan Brimob yang selalu setia menjaga keamanan, kedamaian dan persatuan bangsa.

Brimob selama ini hadir sebagai garda terdepan dalam menghadapi tantangan bangsa baik menjaga stabilitas keamanan maupun membantu maayarakat di berbagai situasi darurat.

Di pertunjukkan Wayang Kulit, lanjut Dwi juga terdapat nilai-nilai kejujuran keberanian, tangung jawab dan pengabdian.

“Wayang kulit merupakan warisan budaya, kaya akan pesan nilai-nilai moral, etika dan filosofi kehidupan. Oleh karena itu harus dijaga, dirawat serta dilestarikan,” ucap Dwi.

Sekedar diketahui, Danyon B Pelopor Satbrimob Polda Jatim, AKBP Dwi Warsito berkomitmen mendukung seni budaya kearifan lokal.

Pertama kali hadir menjabat sebagai Danyon, langsung menggelar festival Bantengan.

“Saat pertama kali menjabat Danyon saya berjanji mengangkat tradisi Malang berupa Bantengan. Kebetulan tasyakuran di Polda (14/11/2024) kemaren,kami bawa turut serta memeriahkan acara,bersama grup pengamen angklung Malang, Kediri dan Gresik,” beber Dwi.

Ia juga mengaku sangat terkesan tari pembukaan beskalan dalam pagelaran wayang kulit.

“Tadi malam saya dapat cerita,bahwa tari beskalan itu ternyata tari khas yang di ciptakan orang Malang.Uniknya salah satu penari profesional,belajar tari beskalan sampai sekarang belum mampu,” jelasnya.

Terakhir, Dwi Warsito menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya pagelaran wayang kulit.

“Kami sangat berterima kasih kepada jajaran Brimob,instansi pemerintahan,masyarakat,maupun seniman hadir memeriahkan acara.Semoga kita semua dapat semakin memperat tali silahturahmi, semangat kebersamaan, dan melestarikan budaya bangsa yang kita cintai,” tandas Dwi.

Sementaran itu, dalam pertunjukkan Wayang Kulit menceritakan sosok Anoman adalah tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana yang berwujud kera putih.

Ia adalah putra dari Batara Bayu dan Anjani, serta saudara dari Subali dan Sugriwa.

Hanoman memiliki banyak kesaktian, seperti mampu terbang, sakti mandraguna, dan memiliki pengetahuan luas.

Ia membantu Rama menyelamatkan Sinta dan mengalahkan Rahwana.