MALANG | PROKOTA.COM – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang optimis target pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2024 bisa terpenuhi. Saat ini Bapenda terus berupaya menggenjot perolehan target perolehan pajak disisa waktu tiga bulan ini.

Informasi yang diterima dari Bapenda Kota Malang, perolehan sementara hasil pajak daerah hingga Oktober 2024 ini, telah terkumpul Rp 545,3 miliar.

Sedangkan target yang ditetapkan sebesar Rp 845,5 miliar. Jadi masih kurang 300 miliar.

Kepala Bapenda Kota Malang Handi Priyanto mengungkapkan sumber terbesar perolehan pendapatan pada PAD dari hotel dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).

“Per 22 Oktober 2024 kami sudah membukukan Rp545,3 miliar, sumber terbesar itu BPHTB dan hotel,” ujar Handi kepada wartawan, Sabtu (26/10/2024).

Handi menjelaskan capaian pajak BPHTB pada 2024, ditargetkan sebesar Rp 225 miliar.

Sedangkan realisasi sampai 22 Oktober 2024 tercatat sebesar Rp 168 miliar.

Sedangkan untuk pajak hotel dipatok 55 miliar sudah terkumpul diangka Rp 46,8 miliar.

Disisi lain, kata Handi, kontribusi pajak yang menyokong PAD juga dari sektor pajak makanan dan minuman (mamin).

Saat ini sudah diperoleh sebesar Rp 135,8 miliar dari target Rp 155 miliar.

Melihat data ini, Handi memperkirakan pajak makanan dan minuman pada akhir 2024 bisa mengalami surplus Rp 5 miliar.

“Kami optimistis bisa mencapai Rp 160 miliar. Kalau targetnya 155 miliar ya bisa surplus 5 miliar,” urai Handi.

Disinggung sektor pajak yang hampir terpenuhi, Handi menjelaskan beberapa jenis pajak yang hampir memenuhi target di antaranya pajak reklame. Pajaknya saat ini terkumpul Rp 22,7 miliar dari target Rp 24 miliar.

Selanjutnya ada pajak barang dan jasa tertentu (PBJT). Perolehannya sebesar Rp 4,1 miliar dari target Rp 4,5 miliar.

Kemudian, ada PBB target Rp 73 miliar dengan realisasi Rp 66 miliar.

Tenaga listrik target Rp 96 miliar dan saat ini tercapai Rp 89,5 miliar.

“Lalu, ada kesenian targetnya Rp 206 miliar itu tercapai Rp 9,5 miliar sama pajak air tanah yang ditargetkan bisa Rp6 miliar sekarang tercapai Rp 2,5 miliar,” beber mantan Kadishub Kota Malang ini.

Sedangkan untuk jenis pajak air tanah, Handi juga optimis mencapai target. Sehingga memberikan sumbangan maksimal terhadap PAD.

“Untuk target ini akan terpenuhi, karena kemarin kendalanya ada peraturan wali kota mengenai pajak daerah yang belum selesai,” tandas Handi. (gus)