Waktu Sekarang

13 Januari 2025 05:01

Sam HC : Budaya Lokal Tak Boleh Hilang, Kota Malang Butuh Badan Kebudayaan

Di Posting : 23 Oktober 2024
Penulis : Farid Wahyudi
Kategori :
Bagikan :

Foto : (Baju Putih) Cawali Nomer Urut 2 dari PDIP Heri Cahyono saat hadir di dialog terbuka dengan mahasiswa di Kota Malang

MALANG | PROKOTA.COM – Cawali Kota Malang nomer urut 2 dari PDIP Heri Cahyono menekankan pentingnya mempertahankan kebudayaan lokal Kota Malang.

Untuk itu, Sam HC (Panggilan Akrab Heri Cahyono) menilai perlunya dibentuk Badan Kebudayaan Kota Malang.

Adapun target utamanya merumuskan, memperkenalkan, mengaplikasikan budaya atau nilai-nilai asli karakter Kota Malang dan Arek Malang kepada seluruh aset sumber daya manusia yang ada di Kota Malang.

“Anda-anda semua yang biasanya pakai bahasa Loe Gue di warung-warung Kopi Kota Malang ya?,” ucap Heri Cahyono saat bercanda yang spontan disambut gelak tawa mahasiswa.

HC mendefinisikan karakter asli Malangan itu Kreatif, Suportif, Solider, Egaliter, dan punya gaya bahasanya sendiri.

Budaya ini yang harus dijaga, dipertahankan dan dikenalkan khususnya pada Mahasiswa Kota Malang yang 85% nya adalah pendatang.

“Jakarta biarlah jadi Jakarta, Solo biarlah jadi Solo, Jogja biarlah menjadi Jogja dan Malang harus menjadi Malang dengan karakternya sendiri,” beber Sam HC.

Sedangkan point kedua, kata Sam HC Malang bukan lagi menjadi Kota Pendidikan, namun bergeser menjadi Industri Pendidikan.

Di kota Malang pribumi asli berKTP Malang hanya 15% yang mampu menikmati pendidikan tinggi di Kotanya sendiri.

Berdasarkan fakta itulah, Heri Cahyono akan memprogramkan Kuliah Gratis bagi Arek Malang.

Point terakhir yang tidak kalah penting adalah realitas bahwa Mahasiswa dan Kampus di Kota Malang juga berperan signifikan terhadap problematika kemacetan.

“Jika diberi amanah, saya akan sinergiskan antara Kampus, Mahasiswa, Kemacetan dan Ekonomi Kerakyatan khususnya bagi sopir-sopit angkot dengan menerbitkan Student Pass,” tutur Heri Cahyono.

Student pass yang dimaksud HC adalah bentuk kontribusi dan bakti mahasiswa pada masyarakat Kota Malang khususnya dalam mengatasi kemacetaan yang pada intinya mewajibkan mahasiswa dalam sebulan berapa kali menggunakan transportasi publik, dan bakti tersebut berpengaruh pada penilaian akademik selama tinggal di Kota Malang.(rid/gus)

EDITOR : Sam Agus

Di Posting : 23 Oktober 2024

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga