MALANG | PROKOTA.COM – Keberadaan pasar besar yang dinilai kurang optimal mendapat perhatian serius Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan, ST, MM.

Maklum pasar besar dulunya ikon pasar di Kota Malang sebelum adanya mal-mal. Seperti Matos, MOG dan Transmart.

Terlebih lagi, Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan memang menjadikan revitalisasi beberapa pasar di Kota Malang menjadi salah satu prioritas kinerjanya.

Untuk itu, Iwan sudah koordinasi dan evaluasi dengan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang pekan lalu.

Bahkan Pj Wali Kota Malang Iwan, bersama perangkat daerah terkait melihat langsung kondisi Pasar Besar Malang (PBM) dengan luas, sekitar 22 ribu meter persegi itu, Selasa (27/8/2024).

Iwan Kurniawan mengatakan revitalisasi Pasar Besar Malang (PBM) baik skala rehabilitasi atau dibangunk masih dalam tahap penjajakan.

“Kami lihat ini sudah selayaknya harus dioptimalkan untuk direhab atau dibangun yang sekarang dalam tahap penjajakan. Tapi memang saya pahami mengapa belum bisa terealisasi karena memang membutuhkan anggaran yang besar, membutuhkan clean and clear, data dukung bahwa ini adalah aset pemerintah daerah,” ujar Iwan Kurniawan kepada awak media.

Proses pembenahan Pasar Besar, kata Iwan memang harus dilakukan karena memberikan pelayanan dan fasilitas publik yang memadai dan layak.

Pemkot Malang akan segera berkomunikasi untuk mengajukan proposal pendanaan kepada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan.

Berdasarkan DED Feasibility Study (FS) yang sudah disusun, kebutuhannya sekitar Rp400-500 miliar.

“Dengan angka itu, kita perlu effort yang besar, siapkan dulu materinya, baru kita komunikasikan. Untuk langkah konkret saat ini, kita mengusulkan ke pemerintah pusat maupun provinsi,” kata mantan Pj Bupati Lebak Banten ini.

Selain Pasar Besar, Pemkot Malang juga akan memperhatikan masalah Pasar Blimbing dan Pasar Gadang dan untuk rencana relokasi pedagang, ketika proyek ini berjalan akan dikoordinasikan lebih lanjut, sehingga tidak mengganggu kegiatan proyek dan perdagangan.

“Semoga Januari atau sampai Desember 2025, sudah terplot di 2026. Artinya sudah diyakinkan bahwa alokasi untuk ini ada. Yang penting bagaimana kita bisa kawal ada alokasi anggaran untuk Pasar Besar,” tandas Iwan. (cup/rid/gus/pim).