Waktu Sekarang

19 September 2024 01:24

Ribuan Mahasiswa Malang Demo Tolak Pengesahan RUU Pilkada Ricuh

Di Posting : 23 Agustus 2024
Penulis : Ahmad Sahrul
Kategori :
Bagikan :

Foto : Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Malang Bergerak saat berdemo di depan gedung DPRD Kota Malang Jumat (23/8/2024)

MALANG | PROKOTA.COM – Gelombang aksi penolakan terhadap DPR yang akan membuat RUU Pilkada kembali menuai gelombang demo di Kota Malang.

Bahkan gelombang aksi yang masuk hari ke 2, jumlahnya bertambah besar.

Jika hari pertama cuma ratusan, tapi Jumat Siang (23/8/2024) jumlahnya mencapai 6 ribuan. Mereka tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Malang Bergerak.

Adapun Aliansi Mahasiswa Malang bergerak, terdiri: PMII, GMNI, HMI, GMKI, PMKRI, perwakilan BEM UM, UMM, UNISMA, UWIGA, UNIGA, UNIRA, Al Qolam, Arema Kampus, BEM Polinema dan BEM Malang Raya.

Mereka tumplek bleg di depan gedung DPRD Kota Malang.

Ribuan massa aliansi mahasiswa Malang bergerak dari Stadion Gajayana menuju depan Kantor DPRD Kota Malang.

Mereka melakukan demo dengan tujuan mengawal pelaksanaan keputusan MK No. 60 dan 70.

Aksi ini sendiri berlangsung mulai pukul 13.30 hingga hampir magrib.

Sesampai di depan Gedung DPRD, suara massa aksi seperti menggetarkan halaman kantor DPRD.

Mereka menyanyikan lagu “Darah Juang” dan lagu-lagu simbol pergerakan mahasiswa.

Selanjutnya para pengunjuk rasa melakukan orasi secara bergantian dari masing-masing perwakilan organisasi kemahasiswaan.

Adapun tuntutan mereka adalah DPR-RI harus membatalkan pengesahan RUU Pilkada dan melaksanakan keputusan MK. “Segera laksanakan keputusan MK dan DPR harus membatalkan niatnya untuk mengesahkan RUU pilkada,” teriak salah satu orator.

Rata- rata para orator dari berbagai mahasiswa itu menyampaikan untuk mengawal keputusan MK serta menyoroti rusaknya Demokrasi yang di lakukan oleh Rezim Penguasa.

Menanggapi berbagai tuntutan mahasiswa dan mulai ada oknum massa yang melempari botol minuman ke gedung dewan, membuat Ketua DPRD Kota Malang Made Riandiana Kartika datang menemui pengunjuk rasa. Hal ini untuk menyerap aspirasinya.

Usai menerima aspirasi para mahasiswa, Made pun kembali ke dalam gedung dewan.

Seketika itu, situasi menjadi memanas dan kericuhan mulai tak terkendali.

Massa aksi merangsek masuk ke dalam gedung DPRD Kota Malang dengan membawa keranda berwarna putih.

Akan tetapi aksi itu sempat dihalau petugas kepolisian yang sudah berjaga di depan pintu gerbang DPRD.

Sekitar pukul 15.55 WIB, massa aksi mulai ricuh dengan merobohkan pagar DPRD Kota Malang.

Bahkan massa juga membakar ban bekas di depan pagar.

Setelah pagar roboh, ratusan massa mulai berusaha memasuki gedung DPRD Kota Malang.

Khawatir terjadi hal-hal yang kurang diinginkan petugas keamanan mulai dikerahkan untuk menghalau massa.

Bahkan kendaraan water canon juga difungsikan untuk membuat massa agar bubar.

Melihat hal itu, kondisinya semakin tak terkendali. Massa aksi membalas dengan melempari batu dan flare ke dalam gedung DPRD Kota Malang.

Menjelang magrib, situasi menjadi reda. Tapi Info awal yang jurnalis PROKOTA, sempat ada korban terluka akibat kericuhan itu dan sudah mendapatkan perawatan. (cup/rul/gus)

EDITOR : Sam Agus

Di Posting : 23 Agustus 2024

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga