Waktu Sekarang

23 April 2025 02:43
Example 300x600

Lewat Inovasi Simba Asia dan Nasi Tiga Beras, Pj. Wali kota Malang Berharap Wujudkan Iklusivitas Berkelanjutan

Di Posting : 31 Juli 2024
Penulis : Doddi Risky
Kategori :
Bagikan :

Foto : Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat

MALANG|PROKOTA.COM – Inovasi terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) terus berupaya mewujudkan pelayanan publik optimal dan inklusi.

Kali ini iovasi itu tak lain berbentuk Sinau Mandiri Bersama Anak Satwimaba Istimewa (SIMBA ASIA) SMP Negeri 2 Kota Malang dan Layanan Siswa Istimewa Galas Berwirausaha (NASI TIGA BERAS) SMP Negeri 13 Kota Malang.

Kedua inovasi pembelajaran ini merupakan jawaban atas kebutuhan pembelajaran diferensiasi bagi siswa istimewa, untuk dilayani secara optimal sesuai kurikulum Merdeka Belajar.

PJ Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan melalui kedua inovasi dan semangat pendidikan inklusif dan implementasi Merdeka Belajar, menjadi komitmen Pemkot Malang menciptakan pembelajaran berkualitas mewujudkan ekosistem inklusif secara berkelanjutan.
“Tentu saja dengan dua inovasi tersebut menjadi komitmen Pemkot Malang menciptakan pembelajaran berkualitas mewujudkan ekosistem inklusif secara berkelanjutan,” ujar Wahyu Rabu siang (31/07/2024).

Sementara itu, Kepala SMPN 2 Kota Malang, Riatiningsih SPd MM menambahkan inovasi SIMBA ASIA mulai diterapkan sejak tahun 2023.

Hal itu dilakukan setelah asesmen diketahui ada 17 anak istimewa teridentifikasi yang membutuhkan pendampingan khusus.

“Siswa istimewa ini memiliki kebutuhan berbeda, ada tunagrahita, slow learner, gangguan belajar spesifik, intellectual disability dan underachiever. Akibatnya, mereka mengalami hambatan akademis dan mental, sehingga belum mandiri dan belum memiliki keterampilan hidup.

Inovasi SIMBA ASIA hadir memfasilitasi dan mengoptimalkan potensi siswa istimewa melalui pembelajaran berdiferensiasi dan bermakna untuk menjadi pribadi mandiri,” terangnya.

Disampaikan, dalam inovasi SIMBA ASIA, ada dua pendekatan digunakan. Yakni pembekalan kemandirian dan adanya Sahabat Siswa.

Dalam pembekalan kemandirian, siswa diberi pelatihan melakukan kegiatan, bagi orang normal menjadi hal sederhana.

“Namun bagi orang istimewa sulit dilakukan, seperti memasang kancing, menjahit sederhana, menggoreng telur, bahkan menyeterika. Jadi kami latih hal-hal sederhana agar mereka bisa lebih mandiri, ya kegiatan yang sehari-hari kita lakukan,” jelasnya.

Melalui SIMBA ASIA, SMPN 2 Kota Malang juga melibatkan peserta didik lain untuk menjadi Sahabat Siswa dengan berempati kepada rekannya yang berkebutuhan khusus. (Cup/Riz/pim)

EDITOR : Sam Agus

banner 400x130
banner 400x130
Example 300x600
banner 400x130
banner 400x130
Di Posting : 31 Juli 2024

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga
© 2018 - 2025 All rights reserved​ | PT. PRO MEDIA CEMERLANG INDONESIA