Waktu Sekarang

13 Januari 2025 03:03

Disparbud Kabupaten Malang Gandeng Pendongeng Dorong Lestarikan Mendongeng dan Budaya Tutur

Di Posting : 7 Juli 2024
Penulis : Doddi Risky
Kategori :
Bagikan :

Foto : Prokota.com

MALANG|PROKOTA.COM -Lantaran tak banyak desa dan memiliki catatan sejarah desa yang terdokumentasikan dalam bentuk buku.

Hal ini membuat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang akan terus mengembangkan agar semua desa di Kabupaten Malang memiliki historis yang terdokumentasikan dalam buku.

“Saat ini baru empat kecamatan. Kecamatan Singosari, Tumpang, Pakis dan Turen,” ujar Kepala bidang Industri Kreatif, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Anwar Supriyadi Minggu, (7/72024)

Ia berharap sejarah setiap desa ditulis dan dibukukan untuk diketahui khalayak.

Jika tak didokumentasikan dan ditulis, dikhawatirkan akan kehilangan sejarah desanya.

Tulisan atau buku sejarah desa katanya, bisa menjadi panduan menyebarkan sejarah kepada anak usia dini.

Lantaran, anak-anak lebih mengetahui dan mengenal super hero namun mereka tidak mengenal local hero atau sejarah daerah setempat. Seperti tokoh Ken Dedes, Ken Arok, dan raja-raja Singasari seperti Anusapati, Wisnuwardana dan Kertanegara.

Selain itu, detail sejarah bisa disampaikan melalui mendongeng. Usaha menggali sejarah lokal, katanya, tidak mudah. Dibutuhkan riset dan sumber yang otentik.

Sejauh ini, Kabupaten Malang belum membukukan sejarah desanya di 29 Kecamatan lainnya.

Sejarah tersebut, katanya, juga bisa dikemas untuk keperluan pariwisata. Apalagi, sejumlah desa telah berkembang menjadi desa wisata.

Pemandu wisata tersebut, bisa menceritakan sejarah desanya kepada wisatawan. Terutama untuk wisata minat khusus, seperti wisata sejarah, dan candi. “Pemandu yang menguasai sejarah, akan menjadi daya tarik wisatawan,” ujarnya.

Penjelasan Anwar disampaikan dalam pelatihan relawan Sanggar Dongeng Kepompong. Sebanyak 10 relawan yang tersebar di delapan kecamatan yang mengikuti pelatihan.

Mereka berlatih membuat boneka kaus kaki dan mendongeng. Para peserta praktik mendongeng di hadapan sekitar 50-an siswa Taman Kanak-kanak.

“Ternyata tidak mudah menyampaikan cerita kepada anak-anak TK,” kata Aprilia Nur Azizah.

Padahal, Aprilia yang juga Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Malang merupakan seorang pendidik di tingkat SMP. Butuh kepiawaian menarik perhatian anak-anak. Apalagi bercerita dalam tempo lebih dari 15 menit.

Pelatihan diselenggarakan di Wisata Gentong Mas, Desa Sukolilo, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang.

Wisata Gentong Mas menyajikan wisata alam berupa sumber air dengan kolam renang anak-anak. Aneka permainan anak, menyediakan camping ground dan outbond. Wisata ini dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sukolilo.(oke/dr/par)

Di Posting : 7 Juli 2024

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga