Waktu Sekarang

13 Januari 2025 04:15

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Optimis Tahun 2030 Masalah Sanitasi di Kota Malang Tuntas

Di Posting : 6 Juli 2024
Penulis : Doddi Risky
Kategori :
Bagikan :

Foto : Prokota.com

MALANG|PROKOTA.COM – Pemkot Malang mentargetkan persoalan sanitasi di Kota Malang akan selesai pada 2030 mwndatang.

Hal itu diketahui saat Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat saat melakukan serap aspirasi bersama calon penerima DAK Sanitasi.

Tahun 2024, ada 734 KK di 13 Kelurahan mendapatkan bantuan IPAL komunal dan individu.

Harapannya, pengelolaan sanitasi air terus ditambah untuk pengendalian stunting dan kemiskinan.

Wahyu Hidayat mengatakan, sistem pwngelolaan air limbah domestik (SPALD) berkaitan dengan pengendalian stunting dan pengentasan kemiskinan.

Jika sanitasi air tidak baik bisa berdampak terhadap kesehatan masyarakat, salah satunya stunting.

“Kemudian berbagai penyakit bisa berdatangan, kalau tidak sehat tentu terhalang untuk bekerja. Saya ingin mendengar langsung program sanitasi yang diterima, baik komunal maupun rumah tangga. Harapannya, kesadaran masyarakat juga ikut terbangun,” ujar Wahyu Hidayat di Gedung Islamic Center, Sabtu (6/7/2024).

Lebih jauh orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini mengungkapkan, program sanitasi di masyarakat akan membantu Kota Malang.

Muncul berbagai tantangan seiring Kota Malang menjadi kota wisata dan pendidikan.

“Harapannya tahun 2030 Kota Malang tuntas masalah sanitasi air. Saat ini, 86 persen masalah sanitasi air sudah terlayani dan aman. 14 persen sisanya perlu penanganan lebih lanjut,” jelas pria ramah senyum ini.

Bahkan melalui kegiatan ini, Wahyu menekankan, perlu koordinasi dengan kecamatan agar bantuan sesuai peruntukannya.

Ia juga berharap bisa memberikan pengalaman terkait pengolahan sanitasi dengan baik.

“Tahun 2045 kita akan menuju Indonesia emas. Mari kita mulai dari rumah yang baik dan keluarga sehat. Semoga kualitas hidup masyarakat Kota Malang bisa meningkat,” tegasnya berharap.

Sementara itu, Kadis PUPRPKP, Dandung Julhardjanto menambahkan alokasi dana sanitasi air tahun 2024 sebanyak Rp8,7 miliar.

Dana tersebut dialokasikan di 13 kelurahan. Kelurahan Bandungrejosari dan Kiduldalem mendapatkan IPAL komunal dengan kapasitas 70 sambungan rumah.

“Sementara 11 kelurahan lain mendapatkan IPAL individu dengan masing-masing kelurahan sebanyak 54 KK. Total bantuan sanitasi 2024 sebanyak 734 KK. Mudah-mudahan ke depan bisa lebih banyak daripada yang dicapai saat ini,” terang Dandung.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan dari masing-masing perwakilan Kecamatan.

Salah satu penerima, Zaki menyatakan, IPAL Komunal terbukti memberikan manfaat luar biasa. Tidak hanya itu, juga bisa mengubah kebiasaan masyarakat agar tidak membuang limbah di DAS Brantas.

“Harapannya semoga bisa terus diperbanyak dan dikembangkan karena belum mencakup semua KK. Banyak yang ingin dan membutuhkanya, Bapak,” ujar pria asal Kelurahan Kiduldalem, Klojen ini.

Menanggapi aspirasi dari perwakilan kecamatan, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, rata-rata semuanya merasakan manfaatnya. Ia pun meminta harap diusulkan agar bisa dimasukkan dalam RAPBD 2025.

“Saya juga akan mengusahakan agar bantuan tidak hanya dari APBD, tetapi juga dari APBN dan CSR. Saya mendukung usulan Bapak Ibu semua, bila perlu disampaikan secara tertulis kepada Lurah dan Camat masing-masing. Namun saya tidak mungkin menyelesaikan semua karena masa jabatan saya juga akan berakhir,” tandasya yakin.(fai/riz/pro)

Di Posting : 6 Juli 2024

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga