MALANG|PROKOTA.COM – Rumah tidak layak huni milik warga miskin di Kota Malang, Jawa Timur, masih sekitar 1.106 rumah tersebar di lima kecamatan.

“Pemkot Malang setiap tahun membantu perbaikan 100 rumah menggunakan anggaran APBD,” tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Selasa (2/7/2025).

Ia menjelaskan percepatan menuntaskan perbaikan rumah menjadi layak huni menyesuaikan besaran anggaran yang disetujui DPRD.

“Kalau ada anggaran lebih dan disetujui DPRD, tidak terlalu lama kita selesaikan,” katanya.

Kendati memiliki kemampuan anggaran yang terbatas, Pemkot Malang berusaha melakukan percepatan. Caranya bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Selain itu, ia menekankan pada lurah, RT dan RW memantau jumlah warga yang masih menempati rumah tidak layak huni. Tujuannya agar datanya akurat sehingga penanganan bisa terukur.

“Program bantuan sosial dirancang untuk masyarakat berpenghasikan rendah agar mereka bisa tinggal di rumah layak huni dan sehat,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang Dandung Julhardjanto menambahkan bantuan perbaikan rumah secara berkelanjutan.

Bantuan kali ini, lanjutnya, untuk 8 rumah di Kelurahan Tulusrejo, 11 rumah di Kelurahan Sukun, 29 rumah di Kelurahan Blimbing. Termasuk 3 rumah di Kelurahan Klojen, 13 rumah di Kelurahan Kedungkandang dan 44 rumah di Kecamatan Lowokwaru.

Jumlah rumah tidak layak huni sesuai Malang Satu Data sebanyak 1.106 unit. Sedangkan rumah layak huni sebanyak 636.898 unit. Adapun masyarakat berpenghasilan rendah yang menempati rusunawa sebanyak 249 keluarga.

Nampak hadir Camat Lowokwaru Rudi Catur mengakui kalau diwilayah tahun ini hingga bulan Juli ada 44 unit rumah tak layak huni mendapat bantuan bedah rumah dari Pemkot Malang,” semoga manfaat dari bedarumah tak layak huni ini membawa semangat warga menuju sehat sejahtera untuk mandiri untuk berkarya ,” tutur camat berkacamata itu optimis.(gus/riz/pro)