Waktu Sekarang

26 September 2023 08:59

Percepat Penanggulangan Stunting Pemkot Malang Serahkan Bantuan dari Pemerintah Pusat

Di Posting : 16 Mei 2023
Penulis : Doddi Risky
Kategori :
Bagikan :
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Foto : Prokota.com

 

Walikota H Sutiaji :“Itu merupakan program pusat dalam rangka membantu daerah agar pelan tapi pasti stunting ke depan sudah mulai bisa terus melakukan penurunan,”

MALANG|PROkOTA.COM – Bergerak cepat untuk bisa menanggulangi stanting pemerintah Kota Malang semakin aktif melakukan berbagai langkah untuk membantu masyarakat. Termasuk hari ini dengan menyerahkan bantuan pangan stunting di Kelurahan Madyopuro, Selasa (16/5/2023).

Pada penyerahan bantuan yang diserahkan langsung secara simbolis oleh WaliKota Malang Sutiaji juga diikuti segenap kepala OPD di Kota Malang. Diantaranya adalah Kepala dinas kesehatan Kota Malang dr Khusnul Muarif, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Slamet Husnan, Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan perempuan perlindungan anak pengendalian penduduk dan keluarga berencana (Dinsos P3AP2KB) Ida Made Ayu Wahyuni,

Walikota Sutiaji mengungkapkan hari ini Pemerintah Kota Malang menyalurkan amanah dari pemerintah pusat untuk memberikan bantuan kepada masyarakat untuk mengatasi stunting. Bantuan berupa daging ayam seberat 1 kg yang bentuknya frozen dan telur sebanyak 10 butir.

“Itu merupakan program dari pusat dalam rangka untuk membantu daerah agar pelan tapi pasti stunting ke depan sudah mulai bisa terus melakukan penurunan,” jelas Sutiaji, Selasa (16/5/2023).

Alhamdulilah sebetulnya Kota Malang untuk stunting kalau berdasarkan bulan timbang by name by address Kota Malang sudah diangkat 8,4 persen. Sementara itu target dari pemerintah pusat tahun 2024 stunting bisa diangka 14 persen.

“Bantuan yang diberikan dari pemerintah pusat ada sebanyak 3220 paket fungsinya adalah untuk penanganan stunting,” terang Sutiaji.

Bantuan untuk stunting ini diberikan setiap bulan sekali selama tiga bulan berturut turut. Harapanya ini bisa menjadi supporting bagi pemerintah daerah untuk bisa melakukan penanganan atas stunting yang terjadi.

“Daerah yang mengawal terus setelah saya cek dilapangan memang macam macam problemnya terkait stunting,” kata Sutiaji.

Ada stunting yang diakibatkan saat mengandung berpotensi stunting, ke dua kadang kadang anak tidak mau makan nasi. Maunya anak makan mie sama telur sehingga ke depan harus diturunkan lebih banyak lagi tenaga gisi nutrisionis untuk melakukan edukasi.

Penerima bantuan stunting Uswatun mengungkapkan anaknya berat badanya memang kurang sebab sejak dilahirkan harusnya naiknya setengah Kg saat ditimbang hanya naik 2 ons. Anaknya sudah berusia satu bulan setengah.

“Seharusnya anak saya bobotnya sudah 3,5 Kg atau lebih tetapi ternyata masih kurang. Ke depan akan saya rawat lebih bagus lagi agar secepatnya anak saya bisa tumbuh dengan baik,” terang Uswatun.

Uswatun mengakui adanya program dari pemerintah ini sangat baik untuk bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. Dengan kondisi saat ini yang harga barang serba naik untuk masyarakat kecil memang sangat berat untuk bisa memenuhi kebutuhan keluarga termasuk kecukupan gizi anak anak.(ron/dr/hms)

Di Posting : 16 Mei 2023

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga