MALANG|PROKOTA.COM – Siang itu nampak penuhi gedung pertemuan kantor Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (16/5/2023).

Keluarga rawan stunting itu sumringah karena menerima paket seekor ayam karkas dan 10 butir telur.

“Bantuan baru pertama kali ini,” tegas Siswati, salah satu ibu rumah tangga yang memiliki enam anak dan suami pekerja bangunan itu terpilih bisa bertatap muka dengan Walikota Malang H Sutiaji . Ia mengambil bantuan seusai menjemput dua anaknya sepulang sekolah.

Begitu juga Rohmatul laila, ibu rumah tangga yang memiliki dua anak. Ia menyatakan bersyukur. Sebab, bantuan datang ketika sedang dibutuhkan.

Daging ayam dan telur, lanjutnya, akan menambah gizi anak. Sebagai ibu rumah tangga dan suami bekerja kuli bangunan, mengonsumsi daging ayam karkas dan telur tak saban hari bisa dinikmati keluarga. Karena itu, bantuan ini sangat bermakna.

Bantuan pangan dari Badan Pangan Nasional itu kelanjutan dari penyaluran beras pada April lalu saat menjelang Lebaran.

Keluarga penerima manfaat (KPM) lainnya, Eka Yulianti, juga menerima bantuan serupa. Betapa gembiranya ibu satu anak itu karena nanti bisa memasak opor ayam untuk nutrisi sang anak.

Di sisi lain, ibu Rahati bersama cucu berusia 2 tahun mengambil bantuan mewakili anaknya.

“Ini cucu saya, ibunya bekerja. Kulo momong (saya yang mengasuh),” katanya.

Saat penyerahan bantuan, Wali Kota Malang Sutiaji berdialog dengan para KPM. Bantuan ini, lanjutnya, mencegah stunting dan akan diberikan selama tiga bulan. Saat berdialog dengan mak-mak, Sutiaji menerima banyak masukan.

“Problem (stunting) macam-macam, ada yang sedang mengandung tapi nutrisinya kurang sehingga berpotensi bayi lahir stunting. Ada juga anak tidak mau makan,” ucapnya.

Kasus lainnya, ada KPM makan sekali sehari. Akan tetapi camilannya yang berlebihan. Semestinya, makan tiga kali sehari dan mengurangi camilan.

Penerima bantuan ayam karkas dan telur itu 3.220 keluarga penerima manfaat dari sebelumnya 740 KPM.

“Semula KPM yang sesuai kriteria hanya 740, tapi kita usahakan menjadi 3.220,” ungkapnya.

Guna mencegah stunting, lanjutnya, petugas nutrisionis akan rutin menyambangi warga. Mereka bukan saja memberikan edukasi, tapi juga menyalurkan bantuan pemenuhan gizi melalui posyandu.(ron/riz/hms)