Menko PMK Jelaskan Tiga Ujung Tombak Cetak Generasi Emas Di Silaturahmi Wali Maba UMM

Di Posting : 25 Agustus 2022
Penulis : Doddi Risky
Kategori :
Bagikan :

Foto : Prokota.com

MALANG PROKOTA.COM – “Jadi tiga hal itu harus benar-benar memainkan perannya dengan baik. Percuma jika kampus dan orang tua mengantarkan dan memfasilitasi dengan sangat, tapi nyatanya mahasiswanya tidak punya mimpi dan ambisi meraih kesuksesan,” tegasnya.

Terkait prestasi UMM, ia yakin ada banyak penghargaan dan prestasi yang terus menerus diraih UMM. Salah satunya predikat kampus unggul Jawa Timur yang berturut-turut diraih UMM sebanyak 14 kali. Pun dengan raihan sebagai Kampus Islam Terbaik Dunia dan berbagai penghargaan yang silih berganti dicapai.

Muhadjir juga mengenai usia produktif yang dimiliki Indonesia. Pada 2021 lalu, tercatat ada 146,1 juta penduduk yang ada di usia produktif. Di antaranya ada 7 juta yang belum mendapatkan pekerjaan sebelum pandemi, kemudian naik menjadi 9 juta saat Covid. Kini menurun menjadi 8 juta jiwa.

“Belum lagi jumlah wisudawan yang diluluskan oleh perguruan tinggi mencapai 1,3 juta. Pun dengan lulusan SMA, SMK serta Aliyah yang tak bisa melanjutkan kuliah di angka 1,6 juta. Sehingga paling tidak ada 3 jutaan angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan. Maka saya mendorong perguruan tinggi untuk mencetak wirausaha yang mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat lain,” tambahnya.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP dalam silaturahmi wali mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (25/8/2022) menyampaikan mencetak generasi emas dan lulusan berkompeten bukan perkara mudah.

Meski begitu, menurut Muhadjir, ada tiga ujung tombak yang memiliki peran dan mampu menentukan arah langkah anak-anak muda agar bisa meraih kesuksesan.

Muhadjir menilai bahwa persentase peran perguruan tinggi dalam membentuk generasi muda itu di kisaran 25%. Sementara peran orang tua juga memiliki kadar yang sama di angka 25%. Sementara 50% sisanya tergantung bagaimana mahasiswa atau anak muda itu bisa memaksimalkan potensinya.

Mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai kegiatan serta mampu menyelesaikan studinya dengan baik.

Sementara itu, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. memberikan selamat kepada para wali dan orang tua mahasiswa baru. Apalagi melihat kuota yang diterima hanya 7.000 mahasiswa. Padahal jumlah pendaftar mencapai lebih dari 20.000 orang. Maka, ia meminta wali dan orang tua serta mahasiswa untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.

“Kami juga memiliki program UMM PASTI, program yang memastikan anak bapak dan ibu bisa lulus tepat waktu 3,5-4tahun. Pun dengan kepribadian yang mandiri serta kepastian mendapatkan kerja usai lulus. Untuk mewujudkannya, kami sudah menyediakan berbagai kegiatan yang bisa mahasiswa ikuti untuk mengembangkan potensi dan minat yang dimilikinya,” tegas Fauzan.

Di sisi lain, salah satu wali mahasiswa, Daeng Muhammad Suud menilai bahwa kualitas Kampus Putih UMM tidak perlu diragukan lagi. Apalagi dengan beragam terobosan yang sudah dilakukan, seperti Center of Excellence, UMM Pasti serta aplikasi MyUMM yang memudahkan orang tua untuk memantau perkembangan anak-anaknya.

“Saya hadir di silaturahmi ini sebagai wali dari cucu saya yang berkuliah di jurusan Ilmu Komunikasi UMM. Sebelumnya, anak-anak saya juga menimba ilmu di UMM dan kini sukses di bidangnya masing-masing,” jelas Suud yang berasal dari Pasuruan itu. (drh/riz/iko/sug)

Di Posting : 25 Agustus 2022

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga