MALANG PROKOTA.Com – Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diawali dengan Forum Gruop Discusion GM FKPPI

“Mengalami situasi bonus demografi, dari Amerika Serikat, untuk Indonesia tepat seratus tahun merdeka yang diprediksi oleh bung Karno waktu itu bakal terjadi,

kita mempersiapkan memasuki era yang gilang gemilang itu. Sahabat-sahabat sekalian mungkin sekarang usianya ada dua-dua, ada dua tiga, atau dua puluh Sekarang tahun dua ribu dua satu,

Dua puluh empat tahun ke depan, teman-teman sekalian generasi muda kisarannya di bawah lima puluhan. Empat lima, empat empat. Itu sangat produktif. Ya. Apalagi kebijakan pemerintah ini sudah sedemikian. Kemarin dikejutkan, pesawat terbang yang diterbangkan di Indonesia, wow luar biasa, jadi pendorong peringatan Sumpah Pemuda generasi muda untuk lebih kreatif,produktif dan inovatif dalam karya,” ungkap Wakil Walikota Malang Sofyan Edi Jarwoko saat membuka Forum Group Discusion (FGD) yang menampilkan GM FKPPI Makota, GMKI dan GMNI Di GOR Unitri Rabu 27/10.

Oleh karena itu,lanjut politisi Partai Golkar Kota Malang itu lebih jauh bahwa memakai bahan bakar dari kelapa sawit. Beberapa waktu yang lalu, Menko Ekuin. Berkunjung ke Korea untuk membicarakan pelaksanaan mobil listrik dan sudah diatur di dalam sebuah kebijakan.

“Bahan utama daripada baterai adalah nikel. Dan kita terbesar di dunia. Potensi itu. Yang ingin saya sampaikan adalah gambaran dua puluh empat tahun ke depan disiapkan hari ini oleh teman-teman generasi muda.

“Dan momentum untuk starting point itu adalah hari Sumpah Pemuda yang in sya allah besok (hari ini red)akan kita rayakan bersama-sama, persiapkan apa dan bagaimana yang harus dilakukan oleh generasi muda? menyambut tantangan yang mendunia tersebut, takni kreatifitas, produktif dan inovatif dalam karya,” beber Bung Edi Arema asli Malang itu berharap

“Extraordinary, Luar biasa Indonesia itu.Sehingga dengan kondisi semacam ini, banyak pakar dunia yang sudah memprediksi tahun dua ribu empat puluh lima Indonesia menjadi kekuatan empat besar dunia.

bahkan, kalau pemudanya produktif, itu bisa lompat satu terbesar di dunia. Kedua, ketiga, dan seterusnya. Ya. Ini teman-teman sekalian. Konsep yang sedemikian itu sudah dituangkan dalam sebuah policy, kebijakan pemerintah. Tinggal kita jangan jadi penonton ketika bonus demografi, ketika policy itu dilaksanakan, ya pemuda harus ambil bagian dalam konteks percepatan pertumbuhan ekonomi yang memang itu untuk pemuda.” tandas optimis. (riz/yu/la/hms)