Bentuk Forum Keselamatan Puluhan Jurnalis Berkomitmen

Di Posting : 19 September 2021
Penulis : Ilyasi
Kategori :
Bagikan :
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Foto : Prokota.com

MALANG PROKOTA.Com – “Sebanyak 20 jurnalis berlatih beragam keterampilan keamanan dan keselamatan selama liputan di lapangan,” kata Ketua AJI Malang, M. Zainuddin menutup pelatihan pada Ahad, 19 September 2021.

Jurnalis Malang, Tulungagung, Pasuruan dan Probolinggo berkomitmen membentuk forum untuk keselamatan jurnalis. Menyusul ancaman dan potensi kekerasan yang dialami jurnalis di keempat wilayah. Komitmen ini disampaikan usai mengikuti Journalist _Safety and Security Training_ selama lima hari secara daring yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), USAID, Internews, dan AJI Malang.

Komitmen lanjutan akan dibahas lebih mendalam untuk memberikan perlindungan jurnalis saat menghadapi ancaman kekerasan di lapangan. Para jurnalis berkomunikasi dan berbagi informasi termasuk karakter kekerasan yang selama ini terjadi di daerah masing-masing.

Materi pelatihan meliputi keamanan fisik dalam liputan bencana alam, liputan khusus, keselamatan bagi jurnalis perempuan. Serta strategi hukum dan mitigasi menghadapi ancaman fisik, ancaman psikis. Juga ancaman digital, dan keamanan aspek digital.

Dalam aspek digital, katanya, mereka dilatih dasar keamanan digital, manajemen identitas, kebersihan digital dan komunikasi yang aman. Pelatihan ini menghadirkan dua trainer, yakni jurnalis kontan yang juga bekas Ketua AJI Jakarta, Asnil Bambani Amri dan jurnalis Suarariau.co, Imelda Vinolia.

Pelatihan ini diselenggarakan setelah beberapa kali sejumlah jurnalis mengalami doxing hingga kekerasan fisik. Data AJI sepanjang 2020, total 83 kasus kekerasan terhadap jurnalis pada 2020. Sedangkan di Malang Raya, 15 jurnalis mengalami kekerasan saat meliput demonstrasi Omnibus Law. Ada juga wartawan yang menjadi korban doxing.

Pelatihan ini berlangsung secara dua arah. Peserta berbagi pengalaman saat liputan bencana maupun saat mengalami korban kekerasan. Pelatihan menggunakan _Learning Management System_.

“Diharap berbagi pengalaman ini membuat peserta memahami potensi ancaman yang bakal dialami selama bekerja jurnalistik,” tambahnya.

Jurnalis Times Indonesia dari Probolinggo Happy Lailatuansyah mengaku beruntung bisa mengikuti pelatihan yang fokus dalam keamanan dan keselamatan jurnalis. Apalagi, di Probolinggo sejumlah jurnalis juga pernah mengalami kekerasan. “Saya baru kali ini mengikuti pelatihan yang fokus dalam aspek keamanan dan keselamatan jurnalis. Pelatihan yang super,” katanya. (dr/aji/hms)

Di Posting : 19 September 2021

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga