Waktu Sekarang

26 September 2023 09:21

Konflik SMPN 4 Kepanjen, FMPP Soroti Penahanan Ijazah Diera Kasek Rahmad

Di Posting : 6 Maret 2018
Penulis : Ilyasi
Kategori :
Bagikan :
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Foto : Prokota.com

PROKOTA, MALANG – Konflik internal SMPN 4 Kepanjen ternyata semakin melebar. Ini terungkap ketika Front Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Kabupaten Malang yang melakukan investigasi menemukan adanya penahanan ijazah dan rapot yang dilalukan mantan kepala sekolah SMPN 4 Kepanjen, Drs. Rahmad M.Si

Penahanan ijazah dan rapot ini diketahui setelah kepala SMPN 4 Kepanjen yang baru dipimpin Suburyanto masuk per 3 Januari 2018 lalu.

Ketua FMPP Kabupaten Malang, Asep Suryaman, mengungkapkan hasil investigasi yang sudah dilakukan ada 26 ijazah dan rapot siswa yang ditahan pada 2016. Sedangkan pd tahun 2017 lalu, semakin banyak menjadi 49 siswa. Investigasi ini dilakukan setelah ada laporan dari beberapa wali murid yang mengadu adanya penahanan ijazah dan rapot yang dilakukan mantan kasek SMPN 4 Kepanjen, Rahmad.

Alasan yang mendasar, ijazah dan rapot tersebut ditahan lantaran orang tua wali murid tidak mampu membayar SPP dan uang gedung, meski anaknya sudah lulus. “Ini sangat tidak manusiawi dan kami sangat prihatin,” ujar Asep kepada PROKOTA. COM.

Kejadian ini kata Asep, sangat mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Malang. Sebab para pengelola sekolah sudah mengabaikan rasa kemanusiaan. Semestinya para pengelola SMPN 4 eranya Rahmad mengedepankan aspek sosial ketimbangan kepentingan ekonomis.

Toh kenyataannya sekolah negeri seperti SMPN 4 Kepanjen terus disupport oleh APBD Kabupaten Malang terkait dengan biaya operasional sekolah. “FMPP akan mengawal proses pengembalian ijazah san rapot ke masing masing siswa,” kata Asep yang juga Direktur SETARA ini.

Sementara itu, mantan kasek SMPN 4 Kepanjen, Rahmad ketika dikonfirmasi tidak bersedia mengangkat Handphone. Ketika di SMS juga tidak membalas.

Terpisah, Kasek SMPN 4 Kepanjen, Suburyanto mengakui adanya puluhan ijazah dan rapot yang belum diambil para wali murid ketika dirinya masuk pada 3 Januari 2018 menggantikan Rahmad. “Tapi secara bertahap ijasah sudah kami kembalikan. Bagi wali murid yang belum mengambil, silahkan datang ke sekolah,” kata pria yang akrab dipanggil Subur. (Red)

Di Posting : 6 Maret 2018

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga