Sidak di PG Kebonagung, Mendag RI Agus Suparmanto Temukan Penimbunan Gula Ratusan Ton

Di Posting : 20 Mei 2020
Penulis : Doddi Risky
Kategori :
Bagikan :

Foto : Prokota.com

MALANG PROKOTA.Com – Mengejutkan kehadiran Menteri Perdagangan RI (Mendag RI), Agus Suparmanto menemukan pendistribusian gula berlapis-lapis saat melakukan cek stok gula di PG Kebonagung, Kabupaten Malang, Rabu, (20/5/2020).

“Ini terjadi bukan hanya industri yang ada di Malang saja, melainkan industri lain. Dengan adanya kejadian ini kami memberitahukan kepada distributor agar melakukan kegiatan seperti ketentuan,” ungkap Mendag Agus Suparmanto disela-sela sidak Rabu (20/05/2020) di PG Kebonagung, Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Mendag menambahkan dengan penemuan itu ditegaskannya seluruh distributor wajib memenuhi persyaratan serta aturan main yang telah ditentukan.

Salah satunya, distributor harus terdaftar di Kementerian Perdagangan RI (Kemendag RI). “Tujuannya supaya mempermudah pemantauan kegiatan yang dilakukan oleh distributor,” bebernya.

Analisanya bahwa temuannya adalah banyak distributor yang berlapis-lapis. Artinya ada distributor satu, distributor kedua hingga ketiga.

Hal ini membuat gula tidak langsung sampai ke pasaran. “Kami meminta seluruh industri agar menunjuk distributor dengan benar,” jelas Agus Suparmanto.

Dia mewarning jika terulang, Kemendag bisa memberikan sanksi apabila ada distributor yang nakal dan melakukan penimbunan. “Sanksinya berupa administrasi, kemudian kami dalami apabila ada pidananya atau tidak,” tegasnya.

Pada kesempatan itu juga, Mendag RI juga menemukan gula di PG Kebonagung milik distributor yang sengaja ditimbun dan tidak segera dijual kepada masyarakat. “Ada sebesar 300 ton yang kemudian kami instruksikan untuk dijual langsung kepada masyarakat dengan harga sesuai HET,” rincinya.

Sebelum meninggalkan Malang, Agus Suparmanto berharap kejadian penemuan gula tidak didistribusikan oleh distributor di PG Kebonagung, Kabupaten Malang ini tidak terulang kembali. Mengingat itu akan menyusahkan masyarakat di tengah pandemi Covid 19 dimana harga gula terus naik lantaran barang langka dipasaran. (*)

EDITOR : Agus Prasetyo

Di Posting : 20 Mei 2020

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga