LSM SETARA : Pergantian Direktur RSUD Kanjuruhan Blunder dan Terkesan Politis

Di Posting : 24 Agustus 2019
Penulis : Agus Prasetyo
Kategori :
Bagikan :

Foto : Prokota.com

MALANG PROKOTA.Com – Kebijakan PLT Bupati Malang H. Sanusi yang tetap mengganti Drg Marhendrajaya dari jabatan direktur RSUD Kanjuruhan mengundang tanda tanya sejumlah pihak.

Tak hanya di kalangan karyawan RSUD Kanjuruhan akan tetapi juga menjadi sorotan LSM SETARA yang selama sangat getol menyoroti perkembangan pelayanan publik di Kabupaten Malang.

Direktur SETARA Asep Suriaman mengatakan pergantian Drg Marhendrajaya dari direktur RSUD Kanjuruhan menjadi staf ahli Bupati menjadi blunder bagi Sanusi.

Penyebabnya tidak ada alasan yang kuat menjadi dasar pertimbangan menggeser Marhendra. Terlebih lagi Marhendra telah menorehkan prestasi yang mampu menjadikan RSUD Kanjuruhan meraih akreditasi sebagai rumah sakit bintang lima. “Informasi yang kami gali, 90 persen karyawan RSUD Kanjuruhan kecewa dengan kebijakan ini (pergantian direktur),” ujar Asep kepada awak media online PROKOTA.Com ini.

Apalagi saat ini Marhendrajaya telah mencanangkan target RSUD Kanjuruhan reborn 2020 dengan tagline Hospital for Humanity (Rumah Sakit untuk Kemanusiaan) dan sekarang ini dalam proses. Ini ditunjukkan dengan berbagai macam pembangunan dan peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD Kanjuruhan.

Terlebih lagi, kata Asep penggantinya Abdurrahman sosok figur yang dinilai masih ada masalah ketika menjadi Kadinkes. Ini tidak terlepas dengan adanya kasus OTT dana kapitasi puskesmas yang terjadi di Puskesmas Karangploso.

Apalagi kasus ini juga tengah ditelusuri oleh Kejari Malang. “Berkaca dari fakta ini wajar apabila ada sikap pesimistis ketika Abdurrahman masuk ke RSUD Kanjuruhan untuk meneruskan program yang sudah ada,” kata pria asal Kepanjen ini.

Asep menduga pergantian Marhendrajaya ke Abdurrahman lebih pada kepentingan politik. Mengingat Sanusi juga tengah getol menyiapkan diri sebagai calon bupati di Pilkada Malang 2020 mendatang. “Kesan politisnya sangat kuat dibandingkan faktor profesionalisme,” kata dia.

Apabila benar faktor itu yang menjadikan pertimbangan mengganti Drg Marhendrajaya, maka Asep menilai suatu langkah mundur yang dilakukan Plt Bupati Malang. (*)

Di Posting : 24 Agustus 2019

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga