LSM MPPKKN Siap Lakukan Pelaporan Terkait Dugaan Bancaan Bawang Merah Di Holtikultura Kabupatrn Malang

Di Posting : 7 Agustus 2020
Penulis : Ilyasi
Kategori :
Bagikan :

Foto : Prokota.com

Foto Ilustrasi

MALANG PROKOTA.Com – Permasalahan dugaan kekurangan volume dalam pendistribusian bantuan bibit bawang merah menemui babak baru. Proyek pengadaan yang di menangkan oleh CV. Kebon Agung Jaya setelah melakukan penawaran Rp 1.895.500.000. Cv. KAJ berhasil menyingkirkan Cv. Riski Putra Mandiri yang melakukan penawaran Rp. 1.564.000.000.

Setelah dilakukan penghitungan nilai sebenarnya dari proyek pengadaan ini mencapai Rp. 1.409.778.125. Angka ini sendiri didapat setelah nilai kontrak dipotong pajak dan keuntungan maksimal dari rekanan. Perhitungan dan potongan tersebut sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 54 tahun 2010 yang diperbarui No 70 tahun 2012.

Dari penelusuran tim Prokota.com didapatkan info harga bibit bawang merah pada saat itu mencapai 25 ribu perkilonya. Jika dalam pengadaan untuk bibit bawang merah mencapai 50.000 kilo, maka di ketahui untuk pengadaan bibit bawang merah mencapai Rp. 1.250.000.000.

Sedangkan untuk pengadaan pupuk diperoleh harga 30 ribu untuk perkarungnya. Setiap satu karung berisi 50 kg pupuk bokhasi. Untuk pengadaan sendiri dibutuhkan 150.000 kg. Maka dapat di ketahui jika untuk pengadaan pupuk dibutuhkan anggarang sebesar 90.000.000.

Jika melihat hitung-hitungan tersebut maka kuat dugaan adanya mark up dalam pengadaan bibit bawang merah di tahun 2018. Dugaan ini bukan didasarkan adany selisih nilai sebenanya dari pengadaan yang mencapai 1.409.778.125 – (1.250.000.000+90.000.000) = 69.778.125.

Belum lagi adanya dugaan kekurangan volume dalam pendistribusian pupuk bokhasi. Seperti pada pemberitaan sebelumnya bahwa diduga kuat adanya kekurangan hampir separuh dari pupuk yang semestinya di terima oleh kelompok tani.

Untuk permasalahan ini ketua LSM Masyarakat Pemerhati Pelaku Korupsi Kolusi Dan Nepotisme (MPPKKN) Eko Siswanto angkat bicara. Eko menduga adanya bancaan dalam pengadaan bibit bawang merah. Bagamana tida selain dari dugaan kekurangan volume, Eko mensinyalir ada juga mark up anggaran dalam pengadaan tersebut.
“saya menduga ada bancaan dalam pengadaan bibit bawang merah” tegas sam Eko kepada Prokota.com.

Sam eko mencurigai adanya pengaturan sejak proyek ini di lelang. Kecurigaan ini berdasarkan pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik dimana hanya ada dua cv yang melakukan penawaran dangan selisih yang cukup besar. “saya curiga untuk penentuan pemenang proyek sudah ditata mas” tambah sam eko.

Sam Eko selaku ketua MPPKKN berencana akan melakukan pelaporan jika memang dugaannya sudah diperkuat oleh data-data yang falid. “saat ini saya masih terus melakukan investigasi dan juga pengumpulan data-data, jika memang dugaan kita terbukti maka kita akan melakukan pelaporan atas nama Lembaga”pungkasnya.(jk)

Editor : Ilyas

Di Posting : 7 Agustus 2020

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga