GPEI Jatim dan PT ACI Kepincut Kopi Dampit

Di Posting : 20 Maret 2018
Penulis : Ilyasi
Kategori :
Bagikan :

Foto : Prokota.com

PROKOTA, SIDOARJO- Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur menggandeng PT. Aneka Coffee Industry (ACI) melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha kopi tersebut asal Dampit, Kab. Malang. Ini dilakukan agar pelaku usaha kopi di Dampit bisa maju dan berkembang.

Kegiatan itu diawali dengan kunjungan ke pabrik kopi milik PT. ACI di Trosobo, Taman, Sidoarjo pada 2 Maret lalu. Acara ini diikuti 9 peserta terdiri dari petani kopi, pengusaha warung kopi dan penggilingan kopi.

Dipilihnya kopi Dampit karena kopi asal daerah Malang Selatan ini memiliki cita rasa khas. Disamping itu pemrosesannya perlu dikembangkan agar bisa menjadi ikon Kabupaten Malang.

Tanaman kopi di kawasan Dampit, umumnya kopi jenis robusta yang dibudidayakan petani kecil.
“Aroma dan taste kopi Dampit memiliki kekhususan. Tapi selama ini sistem produksi yang dilakukan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Dampit masih lemah dan perlu diperbaiki,” ucap Hutama Sugandhi selaku Direktur PT. ACI saat menerima kunjungan pebisnis kopi asal Dampit.

Turut hadir dalam acara tersebut Ketua GPEI Jatim, Isdarmawan Asrikan dan Manager Peneliti dan Pengembangan PT. ACI, Terbit Satrio.

Untuk mengembangkan kopi Dampit, kata Sugandhi ada beberapa hal teknis yang haris dilakukan. Mulai dari budidaya dan penanganan pasca panen seperti penggorengan, peracikan dan teknis pengemasan produk.

Sedangkan untuk pemasarannya, lanjut Sugandhi bisa disajikan dalam bentuk seduh maupun sebagai souvenir. Ini seiring meningkatnya konsumsi kopi yang telah menjadi gaya hidup.
“Untuk penjualan kopi Dampit dengan membuka kafe perlu diperhatikan positioning-nya. Sedangkan penyuguhannya bisa dikreasikan berupa kopi jahe, kopi alpukat, dll,” beber Sugandhi.

Tak hanya itu, para pelaku UKM kopi Dampit diperlihatkan sistem produksi pabrik PT. ACI dengan dipandu Terbit Satrio.

Kapasitas pabrik tersebut 5.000 ton per tahun berupa kopi instan. Dan 2.400 per tahun kopi bubuk. Dimana 70 % dari produksinya dipasarkan dalam negeri dan sisanya diorientasikan ke pasar ekspor.

Bahan baku berupa kopi robusta dan arabika selain diperoleh dari dalam negeri juga diimpor dari beberapa negara.
PT. ACI beroperasi sejak tahun 1995, dan kini didukung 310 karyawan yang bekerja 3 shift.

Sementara itu, Isdarmawan menambahkan, pengembangan UKM kopi merupakan pelaksanaan program CSR GPEI. Tujuannya untuk memotivasi pelaku usaha kecil guna memanfaatkan potensi hasil panen kopi Dampit.

Adapun sasarannya untuk mendapatkan nilai tambah lebih tinggi melalui pemrosesan biji kopi untuk dipasarkan menjadi kopi seduh maupun kopi bubuk dalam kemasan.
“Selanjutnya, para pelaku UKM kopi Dampit akan dilatih meracik kopi, sehingga memiliki kemampuan guna mengembangkan dan bersaing dalam bisnis perkopian,” tandas dia. (*)

Di Posting : 20 Maret 2018

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga