Cawawali Sofyan Edi : Kami akan Bangun Gedung Pertunjukkan Seni Budaya yang Representatif

Di Posting : 25 Maret 2018
Penulis : Ilyasi
Kategori :
Bagikan :

Foto : Prokota.com

PROKOTA, MALANG – Kota Malang memang kaya akan potensi seni budaya. Berbagai macam kesenian dan kerajinan di Kota Malang hampir semuanya ada.

Potensi itulah yang tidak akan disia-siakan pasangan Sutiaji dan Sofyan Edi Jarwoko jika terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang.

Nah, salah satu produk seni lagu dan tari yang membumi dan menjadi bagian dari kehidupan seni masyarakat kota Malang adalah Campursari.

Melihat hal ini pasangan yang mengusung jargon Malang SAE, melalui Bung Edi sempat menikmati pergelaran Campursari di sela-sela kampanye Minggu (25/3/2018).

Campursari dalam dunia musik nasional Indonesia mengacu pada campuran (crossover) beberapa genre musik kontemporer Indonesia.

Nama campursari diambil dari bahasa Jawa yang sebenarnya bersifat umum. Musiknya modifikasi gamelan yang dapat dikombinasi dengan instrumen musik barat, atau sebaliknya, dengan pakem langgam Jawa dan Gending yang disukai masyarakat.

Campursari dipopulerkan oleh Manthous dengan kelompoknya “Maju Lancar” yang memasukkan keyboard ke dalam orkestrasi gamelan pada akhir 1980-an, yang selanjutnya secara pesat masuk unsur-unsur baru seperti langgam Jawa (keroncong) dan dangdut.

Edi mengatakan, dii tengah membanjirnya hiburan berbasis teknologi digital saat ini, seni Campursari yang berbasis kearifan lokal ini layak dipertahankan bahkan ditingkatkan kualitasnya. Untuk itu, sudah sepantasnya Kota Malang ini memiliki misalnya gedung Pertunjukan Seni yang representatif. Sehingga tempat ini bisa menjadi promosi dan kreasi para seniman campursari dan lainnya. “Kita akan meniru tempat pertunjukkan di Bali yang sudah terbukti menjadi daya tarik wisatawan,”
ucap Ketua DPD Golkar Kota Malang ini.

Tokoh-tokoh musisi dan penyanyi Campursari yang menjadi ikon seni tradisional ini antara lain Manthous, Didi Kempot, Koko Thole, Sunyahni, Nuhana, Cak Diqin dan Soimah Pancawati.

Di kota Malang Campursari sudah lama dikenal, dan menjadi huburan rakyat yang masih bertahan, bahkan berkembang hingga hari ini. “Pasangan SAE udah komitmen menjadikan Malang sebagai barometer musik nasional. Untuk itu semua jenis aliran musik yang ada di Kota Malang harus dikembangkan,” tandas dia. (*)

Di Posting : 25 Maret 2018

Berita Serupa

Politik
Bisnis
Olah Raga